Wednesday, December 4, 2019

Ingredients V


Cheese / Keju



History :
Keju adalah makanan kuno yang sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi. Dengan beternak, masyarakat mulai mengenal susu dan kegunaannya. Persediaan susu pun jadi meningkat sehingga orang-orang mulai menyimpannya dalam bejana tanah liat ataupun kayu. Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan. Itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).

Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Ada dua legenda yang menceritakan bagaimana manusia menemukan tipe keju ini. Yang pertama menceritakan bahwa ada beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi. Mereka membuka perut sapi tersebut dan menemukan sesuatu berwarna putih yang ternyata memiliki rasa yang enak. Karena adanya suatu enzim yang bernama rennet di dalam perut sapi, maka susunya pun menjadi kental sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini.

Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun dengan kudanya. Ia membawa susu di pelananya untuk menghilangkan dahaganya. Setelah beberapa lama, ia pun berhenti untuk meminum susu yang dibawanya. Ternyata, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Hal ini disebabkan pelana yang digunakan untuk menyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet. Kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu pengembara tersebut menjadi keju. Setelah itulah, orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.

Yunani kuno

Mitologi Yunani Kuno menyebutkan Aristaeus sebagai penemu keju. Odyssey tulisan Homer (800 SM) mengatakan bahwa Cyclops membuat keju dengan menggunakan dan menyimpan susu domba dan kambing. Keju dari susu kambing merupakan komoditas yang penting di Yunani. Orang-orang Yunani mempercayai bahwa keju dapat membuat perwira lebih kuat dan juga merupakan perangsang nafsu berahi. Hippocrates pun menggunakan keju untuk mengatasi peradangan. Keju bahkan digunakan sebagai persembahan bagi dewa-dewa.
Romawi kuno

Kebudayaan Romawilah yang pada mulanya mengembangkan berbagai jenis keju yang kita ketahui sekarang. Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa pertama yang melakukan proses pematangan dan penyimpanan keju. Mereka mengerti dampak teknik pematangan yang berbeda terhadap rasa dan karakter keju tertentu. Bangsa Romawi membawa keju dan seni pembuatannya ketika mereka menaklukkan Gaul, yang kita ketahui sekarang sebagai Perancis dan Inggris, yang disambut dengan sangat baik. Rumah-rumah besar pada zaman Romawi memiliki dapur keju yang terpisah yang disebut caseale dan suatu area khusus dimana keju bisa dimatangkan. Berikut ini adalah beberapa tulisan yang menyinggung tentang keju:

Homer, kira-kira tahun 1184 SM

Merujuk kepada keju yang dibuat di gua-gua pegunungan Yunani dari susu domba dan kambing, menyebut suatu jenis keju bernama Cynthos yang dijual oleh bangsa Yunani kepada bangsa Romawi (kemungkinan merupakan keju Feta pada zaman sekarang.

Aristoteles, yang hidup dari 384 hingga 322 SM

Memberikan komentar tentang keju yang dibuat dari susu kuda dan keledai.

Varro, kira-kira tahun 127 SM

Menyadari perbedaan pada keju-keju yang dibuat dari beberapa lokasi dan memberikan komentar tentang kemampuan mencerna keju-keju tersebut.

Columella, kira-kira tahun 50 M

Menulis tentang bagaimana proses pembuatan keju dengan sangat detail dan lengkap.

Pliny, 77 M

Menulis buku Historia Naturalis yang menyebutkan tentang Cantal yaitu keju dari susu sapi yang dinamakan berdasarkan Pegunungan Cantal di Auvergne. Keju ini dibuat dengan cara memasukkan dadih ke dalam formage yaitu sebuah silinder kayu. Ini kemungkinan merupakan asal mula dari kata keju dalam bahasa Perancis dan bahasa Italia, fromage dan formaggio.
Eropa zaman pertengahan

Kekaisaran Romawi menyebarkan teknik pembuatan keju yang seragam di Eropa, serta memperkenalkan pembuatan keju ke daerah yang belum mengetahuinya. Kejatuhan Kekaisaran Romawi menjadikan variasi pembuatan keju di Eropa semakin banyak, dengan daerah-daerah tertentu mengembangkan teknik pembuatan keju yang berbeda-beda. Namun, kemajuan seni pembuatan keju mulai menurun beberapa abad setelah kejatuhan Roma. Banyak keju yang dikenal pada masa kini pertama kali didokumentasikan pada zaman Pertengahan atau setelahnya, misalnya keju Cheddar pada 1500 M, keju Parmesan pada 1597, keju Gouda pada 1697, dan keju Camembert pada 1791.

Pada masa pemerintahan Charles Agung, biara-biara diberikan kepercayaan untuk mengolah tanah dan mengembangkan produksi agrikultur. Para biarawan dan biarawati inilah yang memegang peranan penting dalam produksi keju dan variasinya. Banyak resep yang ditulis oleh para biarawan walaupun tidak dapat dipastikan apakah resep tersebut ditulis sendiri atau disalin dari penduduk lokal. Karena pekerjaan para biarawan dan biarawati, maka orang-orang tidak perlu kelaparan di musim dingin ketika susu sulit didapat.
Keju pada zaman modern

Pada abad ke 19, Ferdinand Cohn menjadi orang pertama yang menemukan bahwa proses pematangan keju diarahkan oleh mikroorganisme. Setelah itu, semakin banyak pula riset yang dilakukan berhubungan dengan keju dan proses pembuatannya. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat. Hasilnya, perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlomba-lomba memproduksi keju mereka sendiri.

Pabrik pertama yang memproduksi keju dibuka pada tahun 1815 di Swiss, tetapi di Amerika Serikatlah produksi keju skala besar pertama kali sukses. Saat ini, diperkirakan ada lebih dari 400 jenis keju di dunia. Pada masa Perang Dunia II, keju buatan pabrik semakin populer, mengalahkan keju yang dibuat secara tradisional. Sejak saat itu, pabrik-pabrik telah menjadi sumber penghasil keju terbesar di Amerika dan Eropa.

(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_keju)


Nutrient Content :
Amount Per
100 grams
Calories 402
% Daily Value*
Total Fat 33 g 50%
Saturated fat 21 g 104%
Polyunsaturated fat 0.9 g
Monounsaturated fat 9 g
Cholesterol 105 mg 35%
Sodium 621 mg 25%
Potassium 98 mg 2%
Total Carbohydrate 1.3 g 0%
Dietary fiber 0 g 0%
Sugar 0.5 g
Protein 25 g 50%
Vitamin A 20% Vitamin C 0%
Calcium 72% Iron 3%
Vitamin D 6% Vitamin B-6 5%
Vitamin B-12 13% Magnesium 7%
*Per cent Daily Values are based on a 2,000 calorie diet. Your daily values may be higher or lower depending on your calorie needs.
(source : https://www.google.com/search?q=cheese&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)

Function :
Manfaat Keju Bagi Kesehatan

Asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya, kandungan yang ada di dalam keju dapat memberikan Anda ragam manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat keju bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.

Manfaat keju untuk ibu hamil dan menyusui
Keju mengandung nutrisi seperti kalsium, protein, magnesium, fosfor, dan B12 yang dibutuhkan ibu dan bayi. Karena ibu adalah sumber nutrisi bagi bayi, jadi selama masa kehamilan dan menyusui, Anda boleh mengonsumsi keju agar membantu dalam pemberian nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi Anda. Terlebih lagi pada wanita hamil, dalam sehari setidaknya dibutuhkan 300 kalori untuk pembentukan bayi pada trimester kedua.
Cobalah untuk mengkombinasikan keju dengan makanan sehat lainnya seperti brokoli, buah, sup, atau roti. Dan selalu pilih keju yang menggunakan susu yang sudah melalui proses pasteurisasi atau sudah disterilkan, hindari keju yang menggunakan susu mentah.
Manfaat keju untuk kesehatan gigi
Kandungan kalsium, fosfor, dan protein yang ada di dalam keju baik untuk kesehatan gigi. Meski belum 100 persen penelitian menyatakan hal tersebut, namun beberapa studi mengklaim bahwa keju seperti keju mozarella dan cheddar dapat membantu dalam pencegahan kerusakan atau kerapuhan gigi.
Manfaat keju untuk kesehatan
Sebuah penelitian menunjukkan anak perempuan yang secara teratur mengonsumsi keju memiliki densitas tulang yang lebih padat daripada mereka yang tidak. Keju dapat menjadi sumber kalsium yang lebih alami dibandingkan dengan suplemen atau vitamin.

Selain beberapa manfaat di atas, keju juga diduga bisa menjadi salah satu cara melindungi diri Anda dari kanker, terhindar dari obesitas jika yang dikonsumsi rendah lemak dan tidak berlebihan, serta merupakan salah satu cara mencegah penyakit jantung.

(source :https://www.alodokter.com/manfaat-keju-yang-sayang-untuk-dilewatkan)

MILK

Image result for milk


Susu adalah cairan putih yang diproduksi oleh kelenjar susu mamalia. Manusia pertama kali belajar mengkonsumsi susu mamalia lainnya secara teratur mengikuti domestikasi hewan selama Revolusi Neolitik atau pengembangan pertanian. Perkembangan ini terjadi secara independen di beberapa lokasi global sejak awal 9000-7000 SM di Mesopotamia sampai 3.500-3000 SM di Amerika. Orang-orang pertama kali menjinakkan hewan ternak yang paling penting - ternak, domba dan kambing - di Asia Barat Daya, meskipun ternak rumahan secara terpisah berasal dari populasi liar aurochs beberapa kali sejak saat itu. Awalnya hewan disimpan untuk daging, dan arkeolog Andrew Sherratt telah menyarankan agar dirapikan, bersamaan dengan eksploitasi hewan piaraan untuk rambut dan persalinan, kemudian dimulai kemudian dalam sebuah revolusi produk sekunder terpisah pada milenium keempat SM. Model Sherratt tidak didukung oleh temuan baru-baru ini, berdasarkan analisis residu lipid pada gerabah prasejarah, yang menunjukkan bahwa perajutan dipraktekkan pada fase awal pertanian di Barat Daya Asia, setidaknya pada milenium ketujuh SM.

Dari Barat Daya Asia, hewan ternak domestik menyebar ke Eropa (mulai sekitar tahun 7000 SM tapi tidak sampai ke Inggris dan Skandinavia sampai setelah 4000 SM), dan Asia Selatan (7000-5500 SM). Petani pertama di Eropa Tengah dan Inggris memerah ternak mereka. Ekonomi nomaden pastoral dan pastoral, yang terutama bergantung pada hewan domestik dan produk mereka daripada pertanian tanaman pangan, dikembangkan saat petani Eropa pindah ke padang rumput Pontic-Caspian pada milenium keempat SM, dan kemudian menyebar ke sebagian besar padang rumput Eurasia. Domba dan kambing diperkenalkan ke Afrika dari Barat Daya Asia, namun ternak Afrika mungkin telah dipelihara secara independen sekitar 7000-6000 SM. Unta, yang dijinakkan di Arab tengah pada milenium keempat SM, juga telah digunakan sebagai hewan perah di Afrika Utara dan Jazirah Arab. Catatan awal perawatan luka bakar di Mesir menggambarkan pembalut luka bakar dengan menggunakan susu dari ibu-ibu bayi laki-laki. Di seluruh dunia (misalnya, Asia Timur dan Asia Tenggara, Amerika dan Australia), produk susu dan susu secara historis bukan merupakan bagian besar dari makanan, karena mereka tetap dihuni oleh pemburu-pengumpul yang tidak memelihara hewan atau hewan lokal. Ekonomi pertanian tidak termasuk jenis susu dari dalam negeri. Konsumsi susu menjadi biasa di daerah ini secara relatif baru-baru ini, sebagai konsekuensi kolonialisme Eropa dan dominasi politik di sebagian besar dunia dalam 500 tahun terakhir.


Komposisi susu berbeda secara luas di antara spesies. Faktor-faktor seperti jenis protein, proporsi protein, lemak, dan gula, tingkat berbagai vitamin dan mineral, dan ukuran globulin mentega, dan kekuatan dadih ada di antara yang berbeda. Sebagai contoh :
Susu mengandung protein rata-rata 1,1%, 4,2% lemak, 7,0% laktosa (gula), dan memasok 72 kkal energi per 100 gram.
Susu sapi mengandung protein rata-rata 3,4%, 3,6% lemak, dan 4,6% laktosa, 0,7% mineral dan memasok 66 kkal energi per 100 gram.
Keledai dan susu kuda memiliki kandungan lemak paling rendah, sedangkan susu anjing laut dan paus mengandung lebih dari 50% lemak.

Susu digunakan untuk membuat yoghurt, keju, es susu, puding, coklat panas dan roti panggang Prancis. Susu sering ditambahkan ke sereal sarapan, bubur dan granola. Susu sering disajikan dalam kopi dan teh. Susu yang diuapkan digunakan untuk menyiapkan minuman berbasis espresso seperti cafe latte.

Susu memiliki tekstur yang cair dan sedikit kental, berwarna putih dan memiliki aroma yang khas. Biasanya susu akan cepat basi jika tidak disimpan dalam tempat yang tepat.  


Jagung

Image result for corn


History



Jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

Jagung (Zea Mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

Jagung bukanlah tanaman asli Indonesia, teori yang banyak berembang saat ini menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan, Meksiko. Bangsa Olmek dan Maya diketahui sudah membudidayakan di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan Pegunungan Andes. Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika. Era kedatangan orang-orang Eropa di akhir abad ke-15, ternyata membawa serta jenis-jenis jagung ke Dunia Lama, baik ke Eropa maupun Asia. Pengembaraan jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di tempat-tempat baru inilah jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki elastisitas fenotipe yang tinggi.


Sementara itu, untuk di Indonesia, jagung memiliki banyak nama panggilan tergantung daerah budidayanya, kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar", nama yang digunakan orang Jawa. Beberapa nama daerah adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung(Flores), fata (Solor), pena (Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah milu, yang jelas berasal dari milho, berarti "jagung" dalam bahasa Portugis .


Para ahli berpendapat, bahwa jagung yang dibudidayakan saat ini sebagai keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte (Zea Mays). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea Mays.
Nutrisi jagung
Tak hanya kaya serat, jagung juga sumber karbohidrat kompleks, dan sejumlah zat gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, omega 6, dan lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Kandungan nutrisi dalam 100gram jagung: Energi: 129 kal. Protein: 4,1
Manfaat jagung
Jadi selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).
Karakteristik jagung
Biasanya berwarna kuning atau putih, berbentuk bulat kecil yang ada ratusan lebih
Rasa : manis tetapi ada juga yang hambar dan memiliki serat
 

No comments:

Post a Comment