Thursday, March 8, 2018

Garlic / Bawang Putih







History :
Bawang putih telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awal pemanfaatan bawang putih diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang lalu (3000 SM). Dari Asia Tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga bagi bangsa Indonesia bawang putih merupakan tanaman introduksi (Santoso, 2000).

Bangsa Sumeria telah mengenal bawang putih untuk pengobatan, sekitar tahun 2600–2100 SM. Sedangkan bangsa Mesir Kuno, dalam Codex Ebers (1550 SM), mengenal bawang putih sebagai bahan ramuan untuk mempertahankan stamina tubuh para pekerja dan olahragawan. Orang Yahudi kuno mempelajari pemanfaatan bawang putih dari Bangsa Mesir dan menyebarkannya ke semenanjung Arab. Penduduk Romawi diketahui telah lama mengkonsumsi bawang putih terutama, para tentara dan budak. Penduduk Cina dan Korea sudah biasa memanfaatkan bawang putih sebagai obat dan pengusir roh jahat (Banerjee dan Maulik, 2002; Yarnell, 1999). Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno sangat memuji dan menggunakan bawang putih.
(source : https://mitalom.com/sekilas-tentang-bawang-putih-dan-sejarah-persebarannya/)

Nutrient Content :
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 148
Jumlah Lemak 0,5 g   
Lemak jenuh 0,1 g     
Lemak tak jenuh ganda 0,2 g 
Lemak tak jenuh tunggal 0 g 
Kolesterol 0 mg          
Natrium 17 mg           
Kalium 401 mg          
Jumlah Karbohidrat 33 g       
Serat pangan 2,1 g     
Gula 1 g         
Protein 6 g      
Vitamin A       9 IU     Vitamin C       31,2 mg
Kalsium           181 mg            Zat besi           1,7 mg
Vitamin D       0 IU     Vitamin B6     1,2 mg
Vitamin B12   0 µg     Magnesium      25 mg
(source : https://www.google.com/search?q=garlic&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)

Function :
1. Menurunkan risiko kanker
Bawang putih mentah kaya akan kandungan senyawa sulfur bioaktif. Menurut National Cancer Institute di Amerika Serikat, senyawa tersebut bisa mencegah pembentukan sel kanker dalam tubuh. Ini karena sulfur bioaktif berfungsi untuk memperbaiki atau membunuh sel tubuh yang rusak, melindungi tubuh dari zat karsinogen, dan menghambat penyebaran sel yang tidak sehat.
Berbagai penelitian ilmiah di seluruh dunia telah membuktikan khasiat makan bawang putih mentah untuk membunuh atau mengurangi berbagai jenis sel kanker seperti kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker paru.
2. Menurunkan kadar kolesterol

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Postgraduate Medicine, mengonsumsi setidaknya 10 gram bawang putih mentah setiap hari selama dua bulan berhasil membantu menurunkan kadar kolesterol yang cukup banyak.
Penelitian lain yang dilakukan oleh para pakar di Rafsanjan University of Medical Sciences juga menguak bahwa makan bawang putih mentah mampu meningkatkan kadar kolesterol baik sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, peserta penelitian yang diterbitkan dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences ini diminta untuk mengonsumsi 10 gram bawang putih mentah selama 42 hari.
3. Mencegah tekanan darah tinggi dan mengendalikan hipertensi
Kandungan polisulfida pada bawang putih mentah terbukti mampu mengendalikan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Menurut sebuah jurnal ilmiah Maturitas, polisulfida akan membantu melegakan dan membuka pembuluh darah supaya tidak mendapat tekanan yang terlalu besar. Tak heran jika makan bawang putih mentah selama tiga bulan ternyata bisa menurunkan tekanan darah hingga 10 mmHg. 
4. Mencegah penyakit jantung
Kabar baik datang dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition. Dalam penelitian tersebut, diungkapkan bahwa bawang putih mentah bisa membantu mengurangi penumpukan plak pada arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang memompa darah ke jantung. 
Makan bawang putih mentah secara rutin juga manjur untuk mencegah pembentukan dan penumpukan plak pada arteri koroner. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang memiliki berbagai jenis gangguan pada jantung dan sistem metabolisme.
5. Meredakan infeksi, radang, dan pilek
Berbagi penyakit yang cukup umum ternyata bisa diredakan dengan bantuan bawang putih mentah yang kaya akan allicin. Senyawa aktif allicin yang terdapat pada bawang putih memiliki fungsi antivirus, antimikroba, dan antijamur yang ampuh membunuh berbagai organisme yang bisa menyebabkan penyakit.
Sebuah studi dalam jurnal Advances in Therapy membuktikan bahwa makan bawang putih mentah di musim flu bisa meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mencegah penyakit tersebut.
6. Mengatasi rambut rontok
Siapa sangka mengonsumsi bawang putih mentah bisa mengatasi masalah rambut rontok yang sudah sangat mengganggu? Alopecia atau kebotakan disebabkan oleh penyakit autoimun dan bawang putih mentah bisa memperkuat dan mendorong pertumbuhan rambut di kulit kepala. Beberapa orang bahkan mengoleskan gel bawang putih di kepala untuk mencegah kebotakan.
7. Menjaga kesehatan otak
Berbagai gangguan yang menyerang otak seperti penyakit Alzheimer dan dementia rupanya bisa dicegah dengan makan bawang putih mentah. Penelitian terbaru dalam Journal of Neurochemistry membuktikkan bahwa kandungan S-allyl-L-cysteine (SAC) dan antioksidan yang terdapat pada bawang putih mampu menjaga otak dari berbagai kerusakan kognitif. Unsur kimia tersebut bertugas untuk mencegah penumpukan plak atau zat berbahaya pada sistem saraf pusat.

Characteristics :
 Tanaman Bawang ini berdiri tegak  kira-kira 30-60 cm, berakar serabut, berumbi atau bersiung besar dan putih, umbinya berlapis kulit seperti kertas, memiliki aroma yang menyengat, berbunga warna merah jambu; warna pink dan ada juga yang putih, hidup di daerah pegunungan yang banyak sinar matahari nya, batang bawang putih terlihat semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun warna hijau, daun tanaman bawang panjang seperti rumput gajah.
(source : http://www.bawangbawangan.com/2017/03/karakteristik-dan-manfaat-bawang-putih.html)
 



History :
Bawang putih telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awal pemanfaatan bawang putih diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang lalu (3000 SM). Dari Asia Tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga bagi bangsa Indonesia bawang putih merupakan tanaman introduksi (Santoso, 2000).

Bangsa Sumeria telah mengenal bawang putih untuk pengobatan, sekitar tahun 2600–2100 SM. Sedangkan bangsa Mesir Kuno, dalam Codex Ebers (1550 SM), mengenal bawang putih sebagai bahan ramuan untuk mempertahankan stamina tubuh para pekerja dan olahragawan. Orang Yahudi kuno mempelajari pemanfaatan bawang putih dari Bangsa Mesir dan menyebarkannya ke semenanjung Arab. Penduduk Romawi diketahui telah lama mengkonsumsi bawang putih terutama, para tentara dan budak. Penduduk Cina dan Korea sudah biasa memanfaatkan bawang putih sebagai obat dan pengusir roh jahat (Banerjee dan Maulik, 2002; Yarnell, 1999). Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno sangat memuji dan menggunakan bawang putih.
(source : https://mitalom.com/sekilas-tentang-bawang-putih-dan-sejarah-persebarannya/)

Nutrient Content :
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 148
Jumlah Lemak 0,5 g   
Lemak jenuh 0,1 g     
Lemak tak jenuh ganda 0,2 g 
Lemak tak jenuh tunggal 0 g 
Kolesterol 0 mg          
Natrium 17 mg           
Kalium 401 mg          
Jumlah Karbohidrat 33 g       
Serat pangan 2,1 g     
Gula 1 g         
Protein 6 g      
Vitamin A       9 IU     Vitamin C       31,2 mg
Kalsium           181 mg            Zat besi           1,7 mg
Vitamin D       0 IU     Vitamin B6     1,2 mg
Vitamin B12   0 µg     Magnesium      25 mg
(source : https://www.google.com/search?q=garlic&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)

Function :
1. Menurunkan risiko kanker
Bawang putih mentah kaya akan kandungan senyawa sulfur bioaktif. Menurut National Cancer Institute di Amerika Serikat, senyawa tersebut bisa mencegah pembentukan sel kanker dalam tubuh. Ini karena sulfur bioaktif berfungsi untuk memperbaiki atau membunuh sel tubuh yang rusak, melindungi tubuh dari zat karsinogen, dan menghambat penyebaran sel yang tidak sehat.
Berbagai penelitian ilmiah di seluruh dunia telah membuktikan khasiat makan bawang putih mentah untuk membunuh atau mengurangi berbagai jenis sel kanker seperti kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker paru.
2. Menurunkan kadar kolesterol
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Postgraduate Medicine, mengonsumsi setidaknya 10 gram bawang putih mentah setiap hari selama dua bulan berhasil membantu menurunkan kadar kolesterol yang cukup banyak.
Penelitian lain yang dilakukan oleh para pakar di Rafsanjan University of Medical Sciences juga menguak bahwa makan bawang putih mentah mampu meningkatkan kadar kolesterol baik sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, peserta penelitian yang diterbitkan dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences ini diminta untuk mengonsumsi 10 gram bawang putih mentah selama 42 hari.
3. Mencegah tekanan darah tinggi dan mengendalikan hipertensi
Kandungan polisulfida pada bawang putih mentah terbukti mampu mengendalikan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Menurut sebuah jurnal ilmiah Maturitas, polisulfida akan membantu melegakan dan membuka pembuluh darah supaya tidak mendapat tekanan yang terlalu besar. Tak heran jika makan bawang putih mentah selama tiga bulan ternyata bisa menurunkan tekanan darah hingga 10 mmHg. 
4. Mencegah penyakit jantung
Kabar baik datang dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition. Dalam penelitian tersebut, diungkapkan bahwa bawang putih mentah bisa membantu mengurangi penumpukan plak pada arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang memompa darah ke jantung. 
Makan bawang putih mentah secara rutin juga manjur untuk mencegah pembentukan dan penumpukan plak pada arteri koroner. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang memiliki berbagai jenis gangguan pada jantung dan sistem metabolisme.
5. Meredakan infeksi, radang, dan pilek
Berbagi penyakit yang cukup umum ternyata bisa diredakan dengan bantuan bawang putih mentah yang kaya akan allicin. Senyawa aktif allicin yang terdapat pada bawang putih memiliki fungsi antivirus, antimikroba, dan antijamur yang ampuh membunuh berbagai organisme yang bisa menyebabkan penyakit.
Sebuah studi dalam jurnal Advances in Therapy membuktikan bahwa makan bawang putih mentah di musim flu bisa meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mencegah penyakit tersebut.
6. Mengatasi rambut rontok
Siapa sangka mengonsumsi bawang putih mentah bisa mengatasi masalah rambut rontok yang sudah sangat mengganggu? Alopecia atau kebotakan disebabkan oleh penyakit autoimun dan bawang putih mentah bisa memperkuat dan mendorong pertumbuhan rambut di kulit kepala. Beberapa orang bahkan mengoleskan gel bawang putih di kepala untuk mencegah kebotakan.
7. Menjaga kesehatan otak
Berbagai gangguan yang menyerang otak seperti penyakit Alzheimer dan dementia rupanya bisa dicegah dengan makan bawang putih mentah. Penelitian terbaru dalam Journal of Neurochemistry membuktikkan bahwa kandungan S-allyl-L-cysteine (SAC) dan antioksidan yang terdapat pada bawang putih mampu menjaga otak dari berbagai kerusakan kognitif. Unsur kimia tersebut bertugas untuk mencegah penumpukan plak atau zat berbahaya pada sistem saraf pusat.

Characteristics :
 Tanaman Bawang ini berdiri tegak  kira-kira 30-60 cm, berakar serabut, berumbi atau bersiung besar dan putih, umbinya berlapis kulit seperti kertas, memiliki aroma yang menyengat, berbunga warna merah jambu; warna pink dan ada juga yang putih, hidup di daerah pegunungan yang banyak sinar matahari nya, batang bawang putih terlihat semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun warna hijau, daun tanaman bawang panjang seperti rumput gajah.
(source : http://www.bawangbawangan.com/2017/03/karakteristik-dan-manfaat-bawang-putih.html)

No comments:

Post a Comment