1.
Miso
History :
Asal usul miso adalah makanan bernama chiang atau jang
(醤) yang sudah dikenal di Dinasti Zhou, Tiongkok sejak
tahun 700 SM. Pada waktu itu sudah ada pegawai bagian dapur istana yang
bertugas khusus membuat chiang. Dalam kitab Zhouli tentang protokol istana asal
abad ke-2 SM ditulis tentang kaisar yang berlutut di depan sebuah piring berisi
chiang.
Pendeta Buddha membawa chiang dari Tiongkok melalui
Semenanjung Korea pada abad ke-7. Di Jepang, makanan tersebut di Jepang disebut
Hishio atau Kuki. Penjelasan sejarawan dari zaman Edo mengatakan bahwa chiang
dikembangkan di Jepang dengan resep dan proses pembuatan tersendiri, dan
menghasilkan produk yang disebut miso serta shōyu. Sewaktu miso mengalami
fermentasi, cairan yang mengambang di atas miso ternyata enak bila dipakai
untuk bumbu masakan dan disebut tamari (salah satu jenis shōyu atau kecap
asin).
Pada zaman Nara, di ibu kota Heian-kyō sudah ada toko
yang menjual miso (未醤), namun ditulis
dengan aksara kanji yang berbeda. Literatur klasik zaman Heian menyebut tentang
resep zōsui (bubur dari nasi) dengan bumbu miso.
Menu satu hari untuk makanan samurai zaman Kamakura
adalah 5 Gō beras yang tidak disosoh, sup miso, dan ikan asin. Menu seperti ini
nantinya menjadi menu dasar bagi makanan sehari-hari orang Jepang. Pada
perkembangan selanjutnya, miso mulai dibuat sendiri di rumah. Jumlah miso yang
dibuat untuk satu keluarga dihitung berdasarkan jumlah anggota keluarga, dengan
perkiraan konsumsi miso per tahun untuk satu orang sebanyak 1 To (sekitar 18
liter).
Pada zaman Muromachi, berbagai jenis miso mulai
diproduksi di daerah, dan rakyat biasa mulai bisa menikmati sup miso.
Sebelumnya, miso hanya digunakan sebagai lauk untuk makan nasi dan makanan
olahan. Hobamiso adalah salah satu jenis miso yang dipanggang di atas daun
sebagai lauk untuk makan nasi.
Miso merupakan komoditas penting dan salah satu
makanan untuk perbekalan perang di zaman Sengoku. Selama perang, miso menjadi
sumber protein yang penting bagi kalangan samurai. Bagi samurai di berbagai
daerah, perdagangan miso juga merupakan salah satu sumber pemasukan daerah yang
penting.
Pada zaman Edo, miso kembali digunakan sebagai bumbu
masak. Sejak abad ke-19 (zaman Meiji), miso mulai menjadi barang dagangan yang
diproduksi secara besar-besaran.
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Miso)
Nutrient Content :
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 198
Jumlah Lemak 6 g
Lemak jenuh 1.1 g
Lemak tak jenuh ganda 3.2 g
Lemak tak jenuh tunggal 1.2 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 3,728 mg
Kalium 210 mg
Jumlah Karbohidrat 26 g
Serat pangan 5 g
Gula 6 g
Protein 12 g
Vitamin A 87 IU Vitamin C 0
mg
Kalsium 57 mg Zat besi 2.5
mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0.2
mg
Vitamin B12 0.1 µg Magnesium 48
mg
(source : https://www.google.com/search?q=miso&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)
Function :
Miso Kaya Nutrisi dan Lemak Baik
Miso diketahui kaya akan nutrisi. Anda tentu akan
terkejut saat mengetahui jika miso mengandung protein tinggi, potassium, iron,
kalsium, dan vitamin B. Jadi, tidak mengherankan jika menu miso memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan. Selain itu, miso diketahui mengandung banyak lemak
baik karena menjadi sumber luar biasa untuk lemak tidak jenuh ganda atau sering
kali disebut dengan lemak sehat. Lemak ini dapat membantu menurunkan kolesterol
jahat, hingga mengurangi risiko berkembangnya penyakit jantung.
Miso Memerangi Penyakit Gaya Hidup
Penyakit gaya hidup atau penyakit yang pada dasarnya
muncul akibat gaya hidup, khususnya karena diet yang keliru dan malas
berolahraga, termasuk diabetes menjadi penyakit yang sangat umum. Hal ini
disebabkan karena Anda lebih sering mengonsumsi cheeseburger dan minuman soda.
Dulu masih belum ada makanan seperti itu sehingga penyakit diabetes jarang
ditemukan. Namun, Anda bisa mendapatkan manfaat miso karena mengonsumsi miso
dapat membantu melawan penyakit gaya hidup tersebut.
Miso Dapat Membantu Melancarkan Pencernaan
Banyak orang di penjuru dunia yang sering mengalami
masalah pencernaan. Keluhan tentang pencernaan ini mungkin dianggap sebagai
sesuatu yang kecil seperti kembung setelah makan, atau sesuatu yang lebih
mengganggu, seperti penyakit usus. Namun tahukah Anda? Masalah pencernaan
sering kali disebabkan oleh apa yang Anda makan. Dan miso dapat membantu proses
pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik hingga bisa berjalan normal
kembali.
Manfaat miso di sini cukup mengagumkan karena adanya
fakta bahwa miso memiliki kekuatan fermentasi hebat yang dapat memecah
karbohidrat, minyak, dan protein kompleks. Dan pada akhirnya, mengonsumsi miso
dapat menyehatkan sistem pencernaan. Jadi jika perut Anda mulai terasa tidak
enak, Anda bisa segera memesan miso saat pergi ke restoran Jepang.
Miso Mengandung Probiotik
Probiotik (bakteri sehat) sering kali ditemukan dalam
yogurt. Namun Anda juga bisa mendapatkannya dengan mengonsumsi miso. Usus Anda
memerlukan bakteri sehat untuk menjaganya tetap bekerja secara optimal.
Probiotik ini dapat meningkatkan fungsi pencernaan dan mengatasi infeksi
saluran kemih. Jadi, bila Anda bukan penggemar yogurt, Anda dapat memilih miso
sebagai alternatif.
Miso Dapat Mencegah Penyakit Kanker
Kanker adalah salah satu penyakit mengerikan dan
sering kali muncul karena kebiasaan buruk dan gaya hidup tidak sehat. Namun
begitu, Anda dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker dengan merubah
gaya hidup sehat, seperti dengan mengonsumsi miso. Miso diketahui mengandung
genistein, yaitu isoflavon yang dapat menghentikan jenis kanker tertentu agar
tidak tumbuh dan berkembang.
Miso Mengandung Antioksidan Kuat
Antioksidan dapat membantu melawan radikal bebas yang
membahayakan tubuh, seperti menyebabkan degenerasi seluler serta memicu
munculnya berbagai masalah kesehatan. Namun miso diketahui mengandung
antioksidan kuat, yaitu genistein, yang dapat membantu membuang racun-racun dari
dalam tubuh sehingga Anda akan merasa lebih baik. Jika Anda sedang menjalani
hidup sehat, Anda dapat memilih miso sebagai bagian dari menu diet karena
manfaat miso begitu luar biasa.
(source : https://magazine.job-like.com/manfaat-miso-untuk-kesehatan/)
2.
Kombu
History :
Catatan tertua
mengenai kombu ditulis dalam buku Shoku Nihonshiki pada tahun 797. Pada waktu
itu, kombu digunakan sebagai hadiah atau upeti dari daerah Tohoku.
Teknik mengeringkan bahan makanan menjadi semakin maju
pada zaman Muromachi, sehingga kombu dapat disimpan lebih lama. Kombu kemudian
diperdagangkan sampai ke Osaka dan daerah sepanjang garis pantai Laut Jepang.
Osaka sejak dulu terkenal sebagai pusat distribusi
kombu terbesar di Jepang. Sebagai kota yang mempunyai kelembaban udara yang
tinggi, gudang-gudang di Osaka merupakan tempat ideal untuk menyimpan kombu
agar menjadi matang dan mempunyai banyak umami (rasa gurih). Rasa pahit juga
hilang pada kombu yang sudah dimatangkan dengan cara disimpan.
Pada zaman Edo sewaktu Jepang mengambil wilayah Ezo
(sekarang disebut Hokkaido), perdagangan kombu berkembang dengan pesat. Masakan
Okinawa sangat bergantung pada kombu. Penduduk Prefektur Okinawa dan Prefektur
Toyama merupakan pemakan kombu terbesar di Jepang.
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Kombu)
Nutrient Content :
Servings:
Calories 25
Sodium 200 mg
Total Fat 0
g Potassium -- mg
Saturated 0
g Total Carbs 5 g
Polyunsaturated 0
g Dietary Fiber 2 g
Monounsaturated 0
g Sugars 0 g
Trans 0 g Protein 1
g
Cholesterol 0
mg
Vitamin A 0%
Calcium 4%
Vitamin C 0%
Iron 4%
(source : https://www.myfitnesspal.com/food/calories/dashi-kombu-seaweed-257377429)
Function :
Kombu adalah makanan kesehatan yang kaya dengan serat,
zat besi, kalsium, dan yodium. Kombu dikatakan dapat menurunkan tekanan darah
tinggi dan mencegah diabetes.
Di Jepang, kombu dipakai dalam masakan Jepang sebagai
bahan dasar kaldu yang disebut dashi, dimasak bersama sayur-sayuran dan daging,
atau diproses menjadi makanan olahan sebagai lauk teman makan nasi.
(source : https://id.wikipedia.org/wiki/Kombu)
3.
Dashi
History :
Aslinya dashi atau kaldu dibuat sendiri dengan merebus
kombu dashi (potongan rumput laut yang tebal) dan bonito (serutan halus daging
ikan kayu) dalam air sehingga menghasilkan larutan yang beraroma khas dengan
rasa gurih. Kini, banyak dijual dashi berbentuk instan. Berupa butiran kecil
berwarna merah muda yang bisa langsung dilarutkan dalam air sejumlah yang
diperlukan. Dashi jenis ini memang rasanya tak seenak dashi buatan sendiri.
Bisa dibeli di pasar swalayan atau toko bahan makanan Jepang.
(source : https://food.detik.com/cooking-tips/d-1063623/apa-itu-dashi)
Nutrient Content :
Amount Per
100 grams
Calories 438
% Daily Value*
Total Fat 14 g 21%
Saturated fat 3.4 g 17%
Polyunsaturated fat 4.5 g
Monounsaturated fat 5 g
Cholesterol 13 mg 4%
Sodium 1,067 mg 44%
Potassium 309 mg 8%
Total Carbohydrate 65 g 21%
Dietary fiber 0.2 g 0%
Sugar 14 g
Protein 17 g 34%
Vitamin A 10% Vitamin C 1%
Calcium 18% Iron 5%
Vitamin D 0% Vitamin B-6 5%
Vitamin B-12 5% Magnesium 14%
(source : https://www.google.com/search?q=dashi&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab)
Function :
Dengan Dashi kita bisa membuat makanan lezat dengan
rasa Khas jepang 'Umami'. Bahkan ada salah satu sumber yang mengatakan jika
kita sudah mempunyai dashi yang bagus maka kita tidak perlu membumbui makanan
terlalu banyak.
Dalam penggunaannnya, dashi sering digunakan pada
bermacam-macam jenis makanan seperti : miso soup, noodle soup, donburi (nasi
kepal / rice ball)
(source : http://olivklopedia.blogspot.com/2015/02/japan-corner-dashi-kaldu-umami-lezat.html)
No comments:
Post a Comment