Thursday, April 19, 2018

Chili / Cabai


History :
Tanaman cabai murupakan tanaman yang datang ke indonesia atau bukan tanaman asli indonesia, melainan Dipopulerkan Colombus. Tanaman cabai awalnya berasal dari benua Amerika, tepatnya di bagian tengah dan selatan. Kira-kira, penggunaan cabai digunakan pada tahun 7000 SM oleh suku Indian. Sekitar tahun 5200 – 3400 SM, cabai mulai dipergunakan secara luas oleh semua penduduk asli di benua Amerika. Pada saat itu pula, suku Indian mulai membudidayakan cabai dengan cara mencangkok atau menyetek.

Pada saat penjelajahan samudera pada abad XV , Colombus menemukan benua Amerika. Dia heran ketika melihat para penduduk asli Amerika sudah membudayakan tanaman cabai. Cabai temuan Colombus ini berasal dari Amerika Selatan yang diduga disebarkan oleh suku Indian.

Colombus memperkenalkan hasil temuannya di benua Amerika kepada masyarakat di Eropa Pada tahun 1502. Negara yang pertama menggunakan cabai sebagai bumbu masak adalah Spanyol. Penyebarannya sangat cepat, sehingga hampir seluruh negara di benua Eropa mengenal cabai sebagai rempah-rempah. Kemudian, Spanyol dan Portugis menyebarluaskan cabai di Asia, tentunya Indonesia.
Cabai di Indonesia

Sampai saat ini harus di ingat bahwa tanaman ini sebenarnya tidak ada bukti penyebaran cabai. Namun dapat diperkikan cabai masuk ke Indonesia sekitar abad XV hingga XVI, di mana Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Pada tahun 1512 dan 1521, Portugis melakukan perundingan dengan penguasa kerajaan Sunda. Lalu, Portugis dan kerajaan Sunda menandatangani perjanjian dagang, dan pemberian hak kepada Portugis untuk membangun benteng di Sunda Kelapa. Pada tahun berikutnya, Portugis mengirimkan kapal yang berisi barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada Raja. Kemungkinan, salah satu dari barang tersebut adalah bibit cabai.

Portugis diusir oleh kerajaan Demak pada tahun 1527. Kemudian, Portugis melangkahkan kakinya di Indonesia bagian timur, yaitu Maluku. Kemungkinan besar, perkembangan cabai di daerah Maluku berasal dari pendudukan Portugis di Maluku sendiri.

Kemudian VOC di bubarkan, Setelah VOC bubar, maka diterapkan sistem tanam paksa pada jaman itu. Semua tanaman rempah-rempah yang dianggap menguntungkan wajib ditanam di lahan milik warga. Kemungkinan, beberapa wilayah di Nusantara diwajibkan menanam cabai, karena cabai merupakan salah satu hasil perkebunan yang digemari oleh masyarakat di Eropa. Sebagai bukti, pada tahun 1918 terdapat ribuan kilogram cabai yang dikirim dari pelabuhan di Jakarta, Cirebon, Semarang, dan Surabaya menuju Sumatera dan Kalimantan.

Sekitar abad XIX dan XX, masyarakat Jawa sudah terbiasa mengolah cabai sebagai bumbu masakan dan juga obat. Dari penamaan daun cabai sendiri, masyarakat Jawa menyebutnya godong sabrang atau daun seberang. Sangat jelas bahwa cabai sendiri bukan berasal dari tanah Jawa.

Nutrient Content :
Jumlah Per
100 g
Kalori (kcal) 39
Jumlah Lemak 0,4 g   
Lemak jenuh 0 g        
Lemak tak jenuh ganda 0,2 g 
Lemak tak jenuh tunggal 0 g 
Kolesterol 0 mg          
Natrium 9 mg 
Kalium 322 mg          
Jumlah Karbohidrat 9 g         
Serat pangan 1,5 g     
Gula 5 g         
Protein 1,9 g   
Vitamin A       952 IU Vitamin C       143,7 mg
Kalsium           14 mg  Zat besi           1 mg
Vitamin D       0 IU     Vitamin B6     0,5 mg
Vitamin B12   0 µg     Magnesium      23 mg

Function :
1. Mengandung vitamin C
Cabe memiliki kandungan vitamin C yang berguna untuk kesehatan gigi dan gusi. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan sariawan, tapi pikir-pikir dulu kalau ingin mengobati sariawan dengan memakan cabe. Vitamin C merupakan vitamin yang bersifat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga mampu melindungi tubuh dari kanker. Jadi, cabe bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C selain dengan memakan buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk.

2. Mengandung beta-karoten
Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh diubah menjadi vitamin A. Dengan kata lain, beta-karoten adalah pro vitamin A. Vitamin A merupakan vitamin yang baik untuk kesehatan mata. Namun, jangan coba-coba mengoleskan cabe pada mata.

3. Mengandung capsaicin
Capsaicin yang ada pada cabai dapat bermanfaat untuk mengencerkan lendir, sehingga lendir dapat mempermudah lendir keluar dari saluran pernapasan. Selain itu, capcaisin bersifat antikoagulan yang dapat melakukan pencegahan terhadap terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Hal ini dapat berguna untuk mencegah penyakit jantung koroner, impotensi dan stroke.

4. Mengatasi sembelit
Memakan cabe bisa menyebabkan diare. Diare berarti feses (tinja) yang dihasilkan encer. Bagi penderita sembelit, memakan cabe bisa mengatasi susah buang air besar. Memakan cabe dapat memperlancar pencernaan, namun kalau kebanyakan bisa menyebabkan diare.

5. Membuat tubuh berkeringat
Memakan cabe dapat membuat keringat keluar dari tubuh. Memakan cabe bisa meningkatkan produksi keringat sehingga tubuh bisa lebih segar.

No comments:

Post a Comment